Kanker Payudara

03.21 hakiki zahara 0 Comments

Kanker payudara memperlihatkan proliferasi keganasan sel epitel yang membatasi duktus atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat hyperplasia sel dengan pekembangan sel-sel atipikal. Sel-sel ini kemudian berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu sel menjadi massa yang cukup besar untuk di palpasi (kira-kira berdiameter 1 cm). pada ukuran itu, seitar 25% kanker payudara sudah mengalami metastasis.

Kanker payudara adalah kanker paling sering pada perempuan (diluar kanker kulit), walaupun kanker ini sangat jarang pada laki-laki. Kanker payudara adalah kanker penyebab kematian kedua pada perempuan (setelah kanker paru) di Amerika Serikat. Dari tahun 1973-1991, insidens kanker payudara invasive di Amerika Serikat meningkat 25,8% pada Kukasian dan 30,3% pada keturunan Amerika Afrika, atau secara kasar adalah 2% per tahun.

Kanker payudara dapat muncul di usia berapa pun di luar masa kanak-kanak, namun insidensnya rendah selama tiga decade pertama, dan meningkat secara bertahap etelahnya. Secara keseluruhan, risiko pada perempuan seumur hidupnya untuk berkembnag kanker payudara adalah 1 berbanding 8. Ini adalh gambaran menyeluruh untuk semua perempuan berdasarkan masa hidupnya hngga 85 tahun, namun hal ini tidak memberikan kelonggaran terhadap factor-faktor yang mempengaruhi risiko individual untuk perempuan tertentu.

Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat berbagai factor resiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan dan genetic. Factor-faktro yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara adalah tempat tinggal di Negara berkembang bagian barat, keadaaan sosioekonomi yang rendah, ras, riwayat penyakit payudara proliferative, awitan dini menarke, terlambatnya kelahiran anak pertama, menopause yang terlambat, keadaan nulipara, terapi hormon eksogen, terpajan radiasi, fakot-faktor makanan dan asupan alcohol tinggi.

Bila ibu atau kakak perempuan dari seorang wanita menderita kanker payudara, risiko perempuan tersebut untuk terkena kanker payudara akan meningkat dua atau tiga kali lipat. Memiliki ibu dan kakak perempuan yang menderita kanker payudara, menaikkan risikonya menjadi enam kali lipat. Pada keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memiliki mutasi pada gen BRCA-1 dalam kromoson 17, diperkirakan bahwa 86% perempuan ini akan mendapat kanker payudara pada usia 70 tahun. Pola keturunan adalah dominan autosomal dan dapat diturunkan melalui garis maternal maupun paternal. Gen BRCA-1 juga berkaitan dengan berkembangnya kanker ovarium dan kanker prostat. Sindrom kanker payudara familial lainnya berkaitan dengan gen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2. Namun, hanya antara 5% hingga 10% dari semua kanker payudara yang kelihatannya disebabkan oleh mutasi genetic yang diturunkan. Gen-gen kanker payudara lainnya sedang aktif dicari. Melalui deteksi gen-gen abnormal ini, sekarang sudah mungkin untuk menggunakan teknik genetic moekuar untuk mengidentifikasi individu-individu yang berisiko mendapat kanker payudara, walaupun jalan terbaik untuk menangani pasien-pasien ini secara klinis belum diketahui.

Sebagian besar tumor payudara adalah adenokarsinoma. Terdapat dua jenis utama histologis adenokarsinoma payudara, yang berasal dari duktus terminalis dan unit-unit lobular. Karsinoma payudara insitu non invasive (missal, karsinoma duktus in situ[DCIS] atau karsinoma lobular in situ[LCIS]) adalah di dalam lumen duktus atau lobules. Pemindaian raiologis dapat mengidentifikasi sebagian besar karsinoma payudara intraduktus atau intralobular. Arti pentingnya karsinoma dini non invasive adalah bahwa terdapat resiko tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada waktu yang akan dating.

Pemeriksaan payudara klinis (CBE) oleh ahli kesehatan yang professional dan mammografi adalah metode utama untuk mendeteksi dini kanker payudara. Penapisan mammogram digunakan pada perempuan yang tidak terdapat gejala kanker untuk mendeteksi berbagai ketidaknormalan pada stadium praklinis sebelum penyebaran atau sebelum terlibatnya kelenjar getah bening aksilaris ketika angka pengobatan tinggi. Angka harapan hidup langsung berhubungan dengan ukuran tumor dan keadaan kelenjar getah bening aksilaris, sehingga sangat penting untuk membuat diagnose dini. Namun, kanker payudara sering kali ditemukan pertama kali oleh perempuan itu sendiri melalui pemeriksaan payudara sendiri (SBE) setelah massa dapat teraba (sekitar 1 cm).

You Might Also Like

0 komentar: