Hipersensitivitas

22.44 hakiki zahara 0 Comments

Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah di pajankan atau dikenal sebelumnya. Reaksi hipersensitivitas terdiri atas berbagai kelainan yang heterogen yang dapat dibagi menurut berbagai cara.

I. Pembagian Reaksi Hipersensitivitas Menurut Waktu Timbulnya Reaksi
a. Reaksi Cepat; Terjadi dalam hitungan detik, menghilang dalam 2 jam.
b. Reaksi Intermediet: Terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24 jam
c. Reaksi Lambat: Terlihat sampai 48 jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi sel Th.

II. Pembagian Hipersensitivitas Menurut Gell dan Coombs

Tipe I: IgE
Gejala: anafilaksis, urtikaria, angioderm, mengi, hipotensi, nausea, muntah, sakit abdomen, diare
Contoh: Penisilin, enzim, anti serum

Tipe II: Sitotoksis (IgG dan IgM)
Gejala: Agranulositosis, anemia hemolitik, trombositopenia
Contoh: antikonvulsan, kinidin, sulfonamid

Tipe III: Kompleks Imun (IgG dan IgM)
Gejala: Panas, urtikria, atralgia, limfadenopati, serum sickness
Contoh: sulfonamid, fenitoin, streptomisin

Tipe IV: Hipersensitivitas selular
Gejala: eksim, eritema, lepuh, pruritus
Contoh: penisislin, anastetik lokal, antihistamin topikal


You Might Also Like

0 komentar: