Perkembangan Mikroskop dan Manfaatnya dalam Ilmu Kedokteran

07.44 hakiki zahara 0 Comments

Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk melihat obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi. Jadi, mikroskop merupakan salah satu alat terpenting pada kegiatan laboraturium sains, termasuk dalam bidang kedokteran. Makhluk-makhluk kecil ini disebut mikroorganisme.


            Dalam sejarah, orang yang pertama kali berpikir untuk membut mikroskop adalah  Zacharias Jannsen. Dalam kesehariannya, Jannsen adalah seorang pembuat kacamata. Dengan dibantu oleh Hans Jannsen pada tahun 1950 mereka membuat mikroskop utnuk pertama kalinya. Mikroskop buatan mereka dapat melihat perbesaran objek 150 kali dari ukuran aslinya.

Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723) adalah orang yang pertama kali menggunakan mikroskop sederhana lewat penelitiannya yang meneliti sel gabus. Mikroskop buatan Leeuwenhoek ini memberikan pembesaran sampa 3oo kali. Kemudian pada tahun 1600. Hanz dan Z. Jensen telah menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Sementara itu, Robert Hooke (1665) seorang ilmuwan asal Inggris, juga melakukan pengamatan dengan mikroskop terhadap sel tumbuhan dan jaringan hewan. Pada tahun 1838-1839, Mathias Schleiden dan Theodor Schwann melakukan penelitian terhadap sel makhluk hidup dan disimpulkan bahwa semua makhluk hidup tersusun atas sel-sel (Dzen, 2003). Pada tahun 1880 telah dibuat mikroskop kompoun dan diperkenalkan mikroskop medan tahun 1903 gelap, ultraviolet illumination (1925), electron microscopes (1940), dan phase contrast microscope pada tahun 1944.

Berdasarkan fungsinya, mikroskop terbagi dua, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan cahaya matahari sedangkan mikroskop electron adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan listrik. Mikroskop cahaya terbagi dua lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitannya. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya terbagi menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk melihat dalam sel. Berdasarkan kerumitannya, terbagi menjadi mikroskop sederhana yang biasanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan mikroskop riset.

Mikroskop terdri atas dua bagian, yatu optic dan non optic. Bagian optic mempermudah untuk melihat objek yang akan diamati. Bagian optic terdiri atas: lensa okuler, lensa objektif, diafragma dan reflector. Sedangkan bagian non optic berhubungan dengan kenyamanan pengguna. Bagian non optic terdiri atas: makrometer, micrometer, revolver, meja objek dan klip

You Might Also Like

0 komentar: