Perkembangan Mikroskop dan Manfaatnya dalam Ilmu Kedokteran
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan
kita untuk melihat obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi. Jadi,
mikroskop merupakan salah satu alat terpenting pada kegiatan laboraturium
sains, termasuk dalam bidang kedokteran. Makhluk-makhluk kecil ini disebut
mikroorganisme.
Dalam
sejarah, orang yang pertama kali berpikir untuk membut mikroskop adalah Zacharias Jannsen. Dalam kesehariannya,
Jannsen adalah seorang pembuat kacamata. Dengan dibantu oleh Hans Jannsen pada
tahun 1950 mereka membuat mikroskop utnuk pertama kalinya. Mikroskop buatan
mereka dapat melihat perbesaran objek 150 kali dari ukuran aslinya.
Antonie Van Leeuwenhoek
(1632-1723) adalah orang yang pertama kali menggunakan mikroskop sederhana
lewat penelitiannya yang meneliti sel gabus. Mikroskop buatan Leeuwenhoek ini memberikan
pembesaran sampa 3oo kali. Kemudian pada tahun 1600. Hanz dan Z. Jensen telah
menemukan mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Sementara itu,
Robert Hooke (1665) seorang ilmuwan asal Inggris, juga melakukan pengamatan
dengan mikroskop terhadap sel tumbuhan dan jaringan hewan. Pada tahun
1838-1839, Mathias Schleiden dan Theodor Schwann melakukan penelitian terhadap
sel makhluk hidup dan disimpulkan bahwa semua makhluk hidup tersusun atas
sel-sel (Dzen, 2003). Pada tahun 1880 telah dibuat mikroskop kompoun dan
diperkenalkan mikroskop medan tahun 1903 gelap, ultraviolet illumination
(1925), electron microscopes (1940), dan phase contrast microscope pada tahun
1944.
Berdasarkan fungsinya,
mikroskop terbagi dua, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop
cahaya adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan cahaya matahari sedangkan
mikroskop electron adalah mikroskop yang digunakan dengan bantuan listrik.
Mikroskop cahaya terbagi dua lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitannya. Berdasarkan kegiatan pengamatannya,
mikroskop cahaya terbagi menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati permukaan
dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk melihat dalam sel. Berdasarkan
kerumitannya, terbagi menjadi mikroskop sederhana yang biasanya digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan mikroskop riset.
Mikroskop terdri atas
dua bagian, yatu optic dan non optic. Bagian optic mempermudah untuk melihat
objek yang akan diamati. Bagian optic terdiri atas: lensa okuler, lensa
objektif, diafragma dan reflector. Sedangkan bagian non optic berhubungan
dengan kenyamanan pengguna. Bagian non optic terdiri atas: makrometer,
micrometer, revolver, meja objek dan klip
0 komentar: